SERAMBI – Jelang kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 marak bermunculan narasi lembaga-lembaga survei terkait elektabilitas kandidat calon kepala daerah. Tidak ketinggalan Bumi Etam yang juga bakal melaksanakan pesta demokrasinya bulan November nanti.
Sayangnya dari banyak rilis lembaga survei terkait elektabilitas kandidat calon pemimpin Bumi Etam 5 tahun mendatang patut dipertanyakan kredibelitasnya. Bagaimana tidak, narasi yang dibangun oleh lembaga survei itu disebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Terlebih menyebut pasangan incumbent Isran Noor dan Hadi Mulyadi kalah unggul dari kandidat lain. https://pictureframesizeshq.com/
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Sempekat Nusantara Berdaulat (Serat) Mugeni menyebut, publikasi terkait survei yang menyebut adanya kandidat yang elektabilitasnya lebih tinggi dari Isran Noor adalah sesuatu yang mengada-ada. Lantaran, menurut pimpinan organisasi yang menjadi relawan Isran Noor dan Hadi Mulyadi itu, https://pictureframesizeshq.com/ kandidat yang didukungnya jauh lebih unggul, baik di atas kertas maupun secara langsung.
“Isran Hadi ini, sebelum ada survei. Dukungan masyarakat Kaltim 400 ribu lebih sudah, survei itu kan 1.200 banding berapa itu?. Ini (survei yang menyebut ada kandidat lain mengungguli Isran Noor)mengada-ada,” ungkap Mugeni, Kamis (27/6) malam.
Mugeni bercerita, pihaknya telah mengantongi dukungan masyarakat yang dibuktikan dengan pengumpulan Surat Dukungan (Surduk) yang telah dikurasi sejak 3 bulan lalu, dan ditutup pada Juni 2024. Hasilnya, masyarakat Kaltim berbondong-bondong memberikan dukungan kepada duo yang dikenal dengan slogan ‘Kaltim Berdaulat’ tersebut. “Surduk itu, dukungan resmi per KTP, bukan abal-abal. Jadi kalau menurut kami bahwa Isran Hadi ini belum ada yang menandingi. Mau itu (pemilih)tua kah, (pemilih) muda, Surduk ini sudah berkumpul mewakili masyarakat Kaltim,” bebernya.
Untuk diketahui, sebuah survei yang dirilis pada Juni 2024, dengan 1.200 responden menyebut bahwa alih-alih Isran Noor atau Rudy Mas’ud yang bakal memenangkan Pilkada, justru ada nama lain yang secara elektabilitas unggul. Survei dengan margin eror 2,8 persen itu, menyebut nama Ardiansyah Sulaiman, sebagai tokoh yang mendapatkan tingkat elektabilitas hingga 14,8 persen, yang mengungguli nama populer seperti Isran Noor dan Rudy Mas’ud. Ardiansyah Sulaiman yang saat ini menjabat Bupati Kutai Timur tersebut, disebut punya elektabilitas paling tinggi, menurut survei yang dilakukan kepada responden pemilih dengan usia 56 tahun ke atas.
“Kami Serat menilai bahwa dukungan yang objektif adalah Surduk yang langsung dari masyarakat. Bukan berarti kami tak percaya survei, kami perlu juga untuk pembanding. Tapi survei ini kan lembaganya ini terus. Kalau ada Pusdeham, LSI, Indo Barometer juga disebutkan, ada perbandingan tidak masalah. Ini kan satu survei saja yang diandalkan,” tukasnya.
Selain itu, masuknya nama Ardiansyah Sulaiman dianggap Mugeni terlalu dipaksakan. Padahal, lanjut Mugeni saat ini Ardiansyah tengah berfokus untuk menghadapi Pilkada di Kutai Timur, sebagai Calon Bupati, untuk periode kedua. Dimunculkannya nama Ardiansyah, kata Mugeni bermuatan politis dan tak rasional. “Kenapa (Ardiansyah Sulaiman) dikait-kaitkan lagi, kenapa dinarasikan maju ke pemilihan gubernur. Ini kan terlalu dibuat-buat,” cecarnya.
Untuk itu, Mugeni menegaskan pihaknya merasa perlu menyampaikan bahwa secara resmi dukungan dalam bentuk Surduk yang telah dikumpulkan oleh Isran-Hadi, telah menggambarkan arah dukungan masyarakat secara umum. Jumlah 400 ribu lebih Surduk yang diklaim telah dikumpulkan Isran-Hadi, disebut Mugeni sebagai bukti otentik pihaknya jauh lebih unggul. “Intinya kami ingin sampaikan, bahwa Gubernur Kaltim 2018-2023 (Isran Noor dan Hadi Mulyadi) elektabilitasnya tidak ada yang menandingi,” demikian Mugeni.