Jakarta – Pemerintah Pusat telah menyetujui anggaran belanja tambahan (ABT) sebesar Rp5,8 triliun untuk mengantisipasi dampak yang mungkin dapat timbul akibat fenomena El Nino di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (13/3/2024).
“Keputusan mengalokasikan dana tambahan ini diambil sebagai langkah proaktif dari pemerintah untuk menghadapi potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat perubahan cuaca ekstrem, seperti kekeringan yang sering terjadi selama periode El Nino,” ujarnya.
Menurut Mentan Amran, kebijakan ini bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan perlindungan lebih lanjut kepada para petani dan masyarakat petani yang bergantung pada hasil pertanian.
Salah satu fokus utama dari alokasi dana tambahan ini adalah untuk memperkuat program pompanisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman pertanian di daerah-daerah terdampak kekeringan.
Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk mendukung program perbenihan guna memastikan ketersediaan benih unggul bagi petani.
“Nantinya, anggaran ini akan dialokasikan sebagai solusi cepat untuk beberapa program, terutama pada bidang pompanisasi dan perbenihan, guna mengamankan produksi pertanian di tengah tantangan cuaca ekstrem,” terangnya.
Menanggapi itu, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Nasdem, Sulaiman Hamzah pun turut menyambut baik keputusan pemerintah dan mengapresiasi solusi cepat Kementerian Pertanian untuk menambah anggaran dalam menghadapi dampak El Nino.
Namun, dia juga menekankan pentingnya pengawasan yang ketat dalam penggunaan dana tersebut agar benar-benar efektif dan tepat sasaran terhadap program pompanisasi.
“Sawah banyak yang gagal apalagi jika hanya mengharapkan panen, nah pompanisasi saya kira jalan keluar yang baik untuk mengatasi kesulitan kita saat ini, karena tanpa air kita tak bisa tanam,” tutupnya.