Serambi – Transformasi digital telah mengubah cara profesional memasarkan diri mereka. Personal branding kini menjadi faktor krusial dalam menentukan kesuksesan di era gig economy. Hal ini disampaikan oleh Moffy Pamungkas, Founder dari tumbuh.id, dalam diskusi bertajuk “Create a Thriving Side Hustle: Personal Branding and Communication Skills as Your Foundation” yang diadakan di Tamanteras Cafe, Jakarta Selatan, pada Minggu (27/10) lalu.
Moffy, yang lebih dikenal di sosial media dengan nama @Xreativo adalah seorang kreatif coach dan founder dari tumbuh.id, sebuah platform learning softskill on demand mengungkapkan bahwa banyak profesional dengan kemampuan teknis yang mumpuni gagal mendapatkan proyek karena tidak bisa mengkomunikasikan nilai mereka dengan tepat.
Berdasarkan riset yang dilakukan tumbuh.id terhadap beberapa orang di komunitas pekerja freelancer di Indonesia sepanjang 2024, 78 persen kesuksesan dalam mendapatkan proyek ditentukan oleh kekuatan personal branding di platform digital,” ujarnya saat ditemui awak media usai acara.
Pentingnya Personal Branding
Personal branding bukan sekadar tren; ini adalah cara untuk membedakan diri di pasar yang semakin kompetitif. Dalam dunia gig economy, di mana banyak orang bersaing untuk mendapatkan klien yang sama, memiliki brand pribadi yang kuat dapat menjadi pembeda yang signifikan. Moffy menjelaskan bahwa personal branding lebih dari sekadar cara untuk memperkenalkan diri. Ini adalah cara untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata klien potensial.
Berdasarkan pengalamannya, Moffy mencatat bahwa banyak profesional yang memiliki keterampilan teknis yang hebat sering kali tidak dapat menjual diri mereka dengan baik. “Yang menarik, dari angka tersebut, 65 persen responden mengaku awalnya mengabaikan aspek personal branding karena terlalu fokus pada peningkatan skill teknis,” jelasnya. Ini menunjukkan bahwa meskipun keterampilan teknis sangat penting, kemampuan untuk memasarkan diri tidak kalah krusial.
Dampak Personal Branding pada Karier
Personal branding yang efektif dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain:
1. Meningkatkan Visibilitas: Dengan membangun identitas yang kuat, Anda lebih mudah ditemukan oleh klien dan mitra bisnis.
2. Membangun Kepercayaan: Klien lebih cenderung memilih profesional yang memiliki reputasi baik dan terlihat kredibel.
3. Meningkatkan Nilai Jasa: Dengan brand yang kuat, Anda dapat menetapkan tarif yang lebih tinggi karena klien merasa mendapatkan nilai lebih dari jasa yang Anda tawarkan.
4. Menciptakan Kesempatan Baru: Personal branding yang baik dapat membuka pintu untuk kolaborasi, proyek baru, dan peluang karier yang lebih baik.
Framework REAL
Dalam paparannya, Moffy memperkenalkan framework yang disebut REAL, yang terdiri dari empat langkah strategis: Recognize, Establish, Amplify, dan Lead. Framework ini telah membantu banyak klien profesional untuk meningkatkan keberadaan digital mereka dan membangun personal branding yang kuat.
1. Recognize
Langkah pertama dalam framework REAL adalah Recognize. Di sini, individu perlu mengidentifikasi nilai-nilai dan kekuatan unik yang mereka miliki. Moffy menyarankan untuk melakukan analisis diri, termasuk:
– Keterampilan dan Keahlian: Apa yang Anda kuasai? Apa yang membuat Anda berbeda dari yang lain?
– Nilai dan Prinsip: Apa yang penting bagi Anda? Nilai-nilai ini akan menjadi fondasi dari brand pribadi Anda.
– Target Audiens: Siapa yang ingin Anda jangkau? Memahami audiens membantu dalam merumuskan pesan yang tepat.
2. Establish
Setelah mengenali nilai dan kekuatan, langkah berikutnya adalah **Establish**. Ini melibatkan pembangunan identitas digital yang konsisten di berbagai platform. Moffy merekomendasikan untuk:
– Membuat Profil yang Menarik: Gunakan foto profesional dan deskripsi yang jelas tentang siapa Anda dan apa yang Anda tawarkan.
– Konsistensi di Media Sosial: Pastikan bahwa semua platform yang Anda gunakan mencerminkan brand yang sama untuk membangun pengenalan.
– Membangun Website Pribadi: Memiliki website yang mencerminkan keahlian dan portofolio Anda dapat menjadi alat yang sangat efektif.
3. Amplify
Langkah ketiga adalah Amplify, yang berarti meningkatkan visibilitas dan jangkauan brand pribadi Anda. Beberapa strategi yang dapat dilakukan termasuk:
– Membuat Konten Berkualitas: Konten yang relevan dan bermanfaat dapat menarik perhatian audiens. Ini bisa berupa blog, video, atau infografis.
– Berinteraksi dengan Audiens: Aktiflah dalam komunitas online dan berikan tanggapan yang konstruktif. Interaksi ini dapat membantu membangun hubungan yang lebih dalam dengan audiens.
– Menggunakan SEO: Optimalkan konten Anda agar lebih mudah ditemukan di mesin pencari. Ini dapat meningkatkan peluang Anda untuk menjangkau lebih banyak orang.
4. Lead
Langkah terakhir dalam framework REAL adalah Lead. Menjadi pemimpin pemikiran di bidang yang Anda tekuni dapat membantu Anda menonjol. Moffy menyarankan beberapa cara untuk mencapai ini:
– Berbagi Pengetahuan: Menjadi pembicara di seminar, menulis artikel, atau berbagi pengalaman di podcast dapat membantu Anda diakui sebagai ahli di bidang Anda.
– Membangun Jaringan: Jalin hubungan dengan profesional lain dalam industri Anda. Kolaborasi dapat membuka peluang baru dan meningkatkan kredibilitas Anda.
– Menciptakan Dampak: Fokuslah pada bagaimana Anda dapat memberikan dampak positif melalui pekerjaan Anda. Ini tidak hanya meningkatkan reputasi Anda tetapi juga memberikan kepuasan pribadi.
Prediksi Masa Depan
Dengan semakin banyaknya individu yang beralih ke pekerjaan freelance dan gig economy, penting bagi setiap profesional untuk memahami dan menerapkan konsep personal branding. Moffy Pamungkas, melalui pengalamannya dan framework REAL yang dia kembangkan, menunjukkan bahwa dengan cara yang tepat, siapa pun dapat membangun citra diri yang kuat di dunia digital.
Dalam dunia yang terus berubah ini, menjadi kreatif dan mampu memasarkan diri adalah kunci untuk meraih kesuksesan. Melalui personal branding yang efektif, profesional dapat menonjol di tengah persaingan yang semakin ketat dan meraih peluang yang lebih baik di masa depan. Dengan menerapkan framework REAL, setiap individu dapat mengoptimalkan potensi mereka dan mencapai tujuan karier yang diinginkan.
Moffy memprediksi bahwa pada tahun 2025, sekitar 40 persen pekerja di Indonesia akan terlibat dalam gig economy. “Kondisi ini membuat kemampuan personal branding semakin vital. Ini bukan sekadar tren, tapi pergeseran fundamental dalam cara orang bekerja. Mereka yang tidak mempersiapkan diri dari sekarang akan kesulitan bersaing,” tegasnya.