Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) melaporkan sebanyak 57 petugas Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, seperti anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan perlindungan masyarakat, dinyatakan telah meninggal dunia.
Data per tanggal 17 Februari 2024 ini sangat memprihatinkan, mengingat pentingnya peran seluruh petugas dalam menjamin kesuksesan dan kelancaran proses Pemilu 2024.
Adapun penyebab kematian tertinggi para petugas Pemilu adalah penyakit jantung (13 kejadian), kemudian kecelakaan (8 kejadian), gangguan pernapasan akut (ARDS) dan hipertensi masing-masing sebanyak lima kejadian.
Selain itu, sekitar 8.381 petugas pemilu juga dirawat di rumah sakit. Mirisnya, petugas dengan jumlah terbanyak diperoleh anggota KPPS (4.281 orang), disusul oleh anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) dengan 1.040 orang, dan petugas dengan 1.034 orang.
Tak hanya itu, petugas lainnya yang mendapat perawatan antara lain, saksi sebanyak 707 orang, anggota Linmas sebanyak 694, anggota Bawaslu sebanyak 381, dan Panitia Pemilihan Kecamatan sebanyak 244 orang.
Para pasien ini dirawat karena mengidap berbagai penyakit seperti penyakit pada kerongkongan, lambung dan usus 12 jari, hipertensi, infeksi saluran pernafasan bagian atas akut, gangguan jaringan lunak, radang paru-paru, infeksi usus, dan penyakit telinga bagian dalam.
Atas dasar itu, pemerintah mengumumkan bahwa santunan akan diberikan kepada keluarga-keluarga yang kehilangan anggota-anggota KPPS. Ini termasuk bantuan finansial dan dukungan psikologis bagi mereka yang ditinggalkan.
Langkah ini diambil sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanan yang telah mereka lakukan dalam rangka mengawal proses demokrasi di Indonesia.
Sementara itu, Ketua KPU, Hasyim Asy’ari, juga melaporkan bahwa pada periode 14-15 Februari 2024, 35 orang petugas KPPS meninggal.
Data ini menjadi bukti betapa beratnya tugas yang dihadapi oleh para petugas pemilu, terutama pada saat proses pemilihan.
“Mohon izin melaporkan data kematian dan sakit badan ad hoc periode 14-15 Februari 2024. Update data 16 Feb 2024, pukul 18.00 WIB, 35 orang meninggal,” ucapnya.
Untuk menghindari kejadian serupa di masa depan, pemerintah diharapkan melindungi petugas KPPS dengan BPJS dan melakukan skrining kesehatan saat seleksi.