Jakarta – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, menegaskan bahwa langkah Sugeng Teguh Santoso, yang baru-baru ini melaporkan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak merupakan instruksi dari PSI.
Grace Natalie, menjelaskan bahwa pelaporan itu dilakukan oleh Sugeng memang dalam kapasitasnya sebagai Ketua Indonesia Police Watch (IPW), bukan sebagai bagian dari kepengurusan PSI.
“Tidak ada perintah partai, dari sebelum Bro Sugeng ini bergabung, itu juga beliau ini adalah pejuang anti korupsi dan sudah banyak yang beliau laporkan ketika ada indikasi-indikasi korupsi,” ujarnya, pada Kamis (7/3/2024) dikutip dari Kompas.com.
Menurut Grace Natalie, selama ini Sugeng tidak pernah berkoordinasi dengan PSI terkait berbagai urusannya di IPW.
Ia menegaskan bahwa tidak ada instruksi sama sekali dari partai terkait pelaporan tersebut, dan informasi PSI mengenai gugatan terkait gratifikasi diperoleh dari media massa.
“Jadi tidak ada instruksi partai, kami pun tahunya dari media bahwa ada gugatan soal gratifikasi dan kebetulan saja saya pikir, orangnya adalah Pak Ganjar,” sebut dia.
Untuk diketahui, Sugeng Teguh Santoso telah diverifikasi sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Bogor. Tak hanya itu, Sugeng juga tercatat sebagai calon legislatif PSI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
“Beliau itu ketua dan juga caleg. (Berarti) kader,” beber Grace.
Sebelumnya, Sugeng adalah sosok yang melaporkan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan gratifikasi.
Dimana dalam kasus ini, perusahaan asuransi di daerah Jawa Tengah memberikan sebuah pertanggungan jaminan kredit pada kreditur Bank Jateng yang dipahami sebagai cashback.
Laporan itu juga melibatkan Direktur Utama Bank BPD Jateng periode 2014-2023 berinisial S. Aliran dana dalam kasus itu diduga mengarah ke Ganjar yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Di sisi lain, Ganjar Pranowo sudah menampik keterlibatannya pada kasus tersebut. Bahkan ia menegaskan tak pernah menerima suap seperti yang dilaporkan Sugeng.
“Saya tidak pernah menerima pemberian atau gratifikasi dari yang dia tuduhkan,” kata Ganjar, dilansir dari Antara.