Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda di bawah kepemimpinan Wali Kota Andi Harun dan Wakil Wali Kota Rusmadi Wongso terus menunjukkan keseriusan dalam menghadapi tantangan kemacetan, salah satunya dengan membangun proyek terowongan Samarinda.
Pengerjaan proyek terowongan penghubung jalan Kakap hingga Sultan Alimuddin tersebut, progresnya sudah mencapai 143 meter, lebih dari sepertiga panjang total proyek, yakni kira-kira 400 meter, dengan lebar galian sekitar 12,8 meter dan tinggi 10,5 meter.
Dilansir dari media TribunKaltim, Ketua Tim Wali Kota Akselerasi Pembangunan (TWAP) Samarinda, Syaparudin, yang turun langsung ke lapangan untuk memantau perkembangan proyek ini, mengatakan bahwa pengerjaan terowongan telah mencapai titik signifikan.
“Pihak kontraktor menginformasikan bahwa pengerjaan saat ini mencapai 39,7 persen. Dan, ini terus bekerja. Di sisi Alimuddin sudah mencapai 143 meter panjangnya. Sementara di sisi Jalan Kakap masih proses penataan tebing untuk memastikan kokoh dan kuatnya,” ucapnya.
Pengerjaan terowongan tidak hanya berkutat pada panjangnya saja. Tetapi, juga fokus pada pembangunan struktur dan fasilitas lainnya. Sehingga, bisa menjadi solusi memadai untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas di kawasan ini.
Proyek strategis ini kita targetkan rampung sebelum penghujung tahun 2024. Diharapkan bisa diresmikan oleh Wali Kota Andi Harun pada bulan Oktober. Tentunya, ini komitmen pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur Kota Samarinda.
“Karena dikerjakan dari dua arah, nanti akan ketemu di titik tengah terowongan, tembus. Harapannya akhir 2024 bisa diresmikan,” pungkasnya.
Ditambahkannya, proyek ini memperhatikan berbagai aspek, termasuk keamanan dan kenyamanan pengguna jalan di daerah itu, termasuk karyawan RSJ Atma Husada dan masyarakat setempat.
Bahkan lanjut dia, pihaknya menerima laporan soal keluhan Jalan Kakap menjadi berdebu saat cuaca panas dan menjadi becek usai dilanda hujan. Atas dasar itu, pengecoran jalan dilakukan secepatnya.
“Kita mengecor jalan menuju dari depan RSJ Atma Husada agar jalan ini kuat menuju arah terowongan. Alhamdulillah nampaknya proyek ini diterima dengan baik karena respon dari masyarakat positif,” terangnya.
Meski menjadi proyek pertama di Kalimantan, optimisme Pemerintah Kota Samarinda tak pernah surut. Hingga saat ini, pengerjaan proyek masih terus dikebut dengan harapan dapat dapat mengurai kemacetan di kawasan Gunung Manggah, Jalan Sultan Alimuddin Samarinda.